Rabu, 29 April 2015

Asiknya Novel Fiksi Ilmiah itu . .

oke guys, pasti ga sedikit orang dari kalian yang suka baca novel. Begitupun lingkungan gua, temen-temen gua banyak banget yang suka baca novel karena memang mereka juga penulis, anak sastra, anak DKV, anak yang gaul banget. Nah dari hasil penelitian gua, hampir semua-temen gua banyak banget yang suka novel cinta sama biografi kebanding novel fiksi ilmiah, tapi gua ini salah satu yang paling gasuka sama novel cinta dan kalo ditanya kenapa, jawaban gua cuma satu yaitu "Gatau, Geli aja bacanya !". Dan jawaban orang cuma "hmm, aneh !".

Bahkan sampe dibilang aneh, gara-gara gua anti novel cinta doang. Dan akhirnya mereka pasti nanya "emang novel kesukaan kamu macem apa ?", oke waktunya gua ceritain semuanya haha . . ., jadi gua ini freak banget sama Novel Fiksi Ilmiah khususnya sama novel-novel karangannya Jules Verne yang dan salah satu novel yang gua suka itu yang "Journey to the center of the Earth". Jadi kenapa gua suka sama novel ini !?, karena novel fiksi ilmiah itu novel yang ceritanya dibuat-buat dan bohong ( fiksi ) tapi penjelasan ilmiahnya itu kaya yang betulan emang ada ( ilmiah ), ini yang kadang suka bikin gua bertanya-tanaya apa sebetulnya semua hal yang diceritain di novel fiksi ilmiah ini. Sesuai yang gua bilang tadi gua ini fansnya Jules Verne yang novelnya bergenre fiksi ilmiah, yang selalu bikin gua pengen berpetualang sesuai sama ceritanya si Jules Verne ini, yang kadang syndrom ini disebut dengan kaum Vernian.

Selain itu, salah satu keahlian gua ini adalah gampang berimajinasi, jadi ketika gua baca novel fiksi ilmiah ini gua bakal bisa dengan mudahnya ngebayangin apa yang terjadi, situasi dan kondisi di tempat yang jadi latar belakang cerita di novel genre ini, dan dampaknya gua bisa terkagum-kagum cuma karena ngebayangin doang. Dan ini semua gabisa gua dapetin ketika gua baca novel cinta atau biografi, kecuali novel yang nyeritain konflik sahabat, tragedi yang disusul cinta baru gua bisa tersentuh sama novel ini kaya misalnya novel "surat kecil untuk tuhan" atau "Sahabat" karangannya Agnes Davonar.

Selain novel fiksi ilmiah gua seneng sama novel yang nyeritain asal usul sebuah budaya, soalnya ini ngasih kita pengetahuan tentang asal muasal salah satu hal. Tapi tetep dengan penjelasan alasan sepanjang ini gau tetep dianggap aneh sama temen-temen gua yang suka novel cinta, kebanyakan temen gua yang suka baca novel ini suka dulu sama penulisnya dengan alesan seberapa "Gue Bangetnya" si penulis baru ke novelnya.

Tapi yaudah sih ya, memang selera orang beda-beda dengan alasan yang beda pula. nah tapi juga dengan alasan ini gua gasuka dibilang aneh woy . . hahaha.

6 komentar:

  1. Novel filsafat dan novel klasik dong kalau saya mah. Eh fiksi ilmiah juga sih kadang.

    BalasHapus
  2. Kalo saya sih lebih suka novel yang berbau comedy. Ya, selera orang memang beda-beda :D

    BalasHapus
  3. kalo saya genre novel apa aja aok. asal novelnya ada. memang sih kalo abis baca yg genre komedi trus lanjut ke novel fiksi ilmiah atau klasik yg bahasanya baku banget, berasa aneh. Otak mendadak berat. Makanya kalo abis baca 1 novel dna amau lanjut ke genre beda, itu mesti jeda beberapa hari.

    mungkin ada yg gak kita suka, tapi menambah pengetahuan baru dalam jenis tulisan/genre itu asik. dan lagi, gak ada yg aneh dgn orang yang suka genre tertentu.

    BalasHapus
  4. fiksi ilmiah itu kayak supernova ya?

    BalasHapus
  5. Lebih suka sama yang berbau teenlit atau metropop sih, yang nggak terlalu berat gaya bahasanya.
    Tapi kalau disuguhin novel fiksi ilmiah, ya nggak masalah. Gue rasa itu asik juga kok. Meskipun nggak senikmat baca genre novel andalan.

    BalasHapus